Tentang Saya
Saya Jullie Hakim lahir di Surabaya lebih dari 62
tahun lalu dikaruniai 2 orang anak. Yang paling besar perempuan dan yang kedua
laki-laki. Masing-masing sudah menikah. Dari kedua anakku itu bertambah menjadi 5 cucu, 2 cucu perempuan (Raissa dan Lana) dan 3
cucu laki-laki (Malik, Aiden dan Naryama)
Pernikahan dengan suamiku Lukman Hakim 35 tahun lalu
menjadi perjalanan hidup yang luar biasa berwarna. Berawal dari perbedaan suku
yang harus kami satukan. Saya dari Jawa Timur (Bapak Mojokerto, Ibu Madura) dan suamiku dari Sumatra Selatan (Palembang -Bengkulu). Suamiku adalah sosok yang aku kenal pertama kali sebagai tokoh
Mahasiswa UI sementara aku sendiri saat itu kuliah di IPB.
Pada zaman itu sosok orang Sumatra sering menjadi
perbincangan di kalangan keluarga dan teman-temanku bahwa orang Sumatra adalah
pribadi dengan karakter keras. Nampaknya tidak aku temui itu dalam pribadi
suamiku. Bisa dibilang
dia sosok berkarakter yang lembut, namun punya prinsip yang kuat. Mungkin lebih lembut dibanding karakter suku yang ada di Jawa Timur,
Kemudian aktivitas dia sebagai Ketua Dewan Mahasiswa
UI saat itu yang sering tampil di media, menjadi pembicaraan di lingkungan
teman-temanku bahwa orang berpolitik tidak memperhatikan keluarga. Itu juga
disampaikan oleh ibu kost-ku di Bogor saat melihat kedekatanku dengan suamiku,
diingatkan bahwa hal yang sama bahwa orang berpolitik kurang memperhatikan keluarga.
Apapun kata orang tentang perbedaan suku dan
aktivitas politik, tidak melunturkan niat kami untuk tetang melangsungkan
pernikahan. Suka duka sebagai istri PNS di lembaga penelitian terbesar
Indonesia mengantarkan kami hidup hampir 8 tahun di Jepang saat dia menempuh
jalur pendidikan S2 dan S3 di sana.
Alhamdulillah 15 Januari 2019 lalu mencapai usia pernikahan
ke 35 thn.
Comments
Post a Comment